Forum Inovasi Pendidik
    • Feed
    • Categories
    • Terbaru
    • Tag
    • Populer
    • Pengguna
    • Grup
    • Daftar
    • Login
    1. Beranda
    2. dekisugi
    3. Post
    Offline
    • Profil
    • Mengikuti 0
    • Pengikut 1
    • Topik 1
    • Post 5
    • Grup 0

    Post

    Terbaru Best Controversial
    • RE: Mendalam dalam Teori, Tenggelam dalam Administrasi. Gimana sih Pembelajaran Mendalam?

      @AwanPutih berkata di Mendalam dalam Teori, Tenggelam dalam Administrasi. Gimana sih Pembelajaran Mendalam?:

      Wah, pembelajaran mendalam ini konsepnya cakep banget ya @dekisugi , cuma kadang di lapangan jadinya โ€œdeep paperwork dulu sebelum deep learningโ€ ๐Ÿ˜…

      Guru maunya ngajarin life skills โ†’ realitanya ngejar deadline administrasi.
      Siswa maunya paham konsep โ†’ realitanya โ€œBu, ini keluar di ujian nggak?โ€ ๐Ÿคญ

      Tapi serius, perubahan kecil tetap penting kok:

      Kasih ruang tanya โ€œkenapaโ€, bukan cuma โ€œberapa jawabannyaโ€
      Hubungkan materi sama real life biar nggak terasa โ€œteori di udaraโ€
      Dan tentu: support buat guru, bukan cuma tugas tambahan wkwk

      Menurut Sahabat Pendidik di sini, kira-kira langkah kecil apa yang paling mungkin langsung diterapin di kelas tanpa nunggu fasilitas serba canggih?

      Sebelum membahas yang lebih mendalam tentang pembelajaran mendalam, sebetulnya kita sebagai masyarakat yang awam, masih terjebak miskonsep "istilah baru pasti belum pernah dilakukan atau belum pernah ada sebelumnya"๐Ÿ˜ฉ ๐Ÿ˜ฉ ๐Ÿ˜ฉ . Sama halnya pembelajaran mendalam ini, mungkin dikiranya adalah sesuatu yang belum pernah dilakukan.

      Nyatanya prinsip-prinsip pembelajaran mendalam itu mungkin sudah sering dilakukan di ruang kelas kita ya?! Sebagai contoh melemparkan pertanyaan kepada siswa saat pembelajaran dimulai untuk mengetahui pendapat dan persepsi siwa. Contoh lainnya, jika kelas mulai tidak kondusif kita berikan pencair kebekuan?! ๐Ÿค” ๐Ÿค” ๐Ÿค”

      posted in Topik Terpopuler
      dekisugiD
      dekisugi
    • Mendalam dalam Teori, Tenggelam dalam Administrasi. Gimana sih Pembelajaran Mendalam?

      Dunia pendidikan Indonesia saat ini sedang bergerak menuju paradigma baru: pembelajaran yang tidak hanya berorientasi pada hasil, tetapi juga pada proses berpikir yang mendalam. Istilah pembelajaran mendalam atau deep learning menuntut siswa untuk tidak sekadar menghafal fakta, tetapi mampu memahami konsep, mengaitkan pengetahuan dengan konteks kehidupan nyata, serta mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan kolaboratif.

      Namun, penerapan pembelajaran mendalam di lapangan tidak selalu mudah. Kondisi guru dan siswa di Indonesia sangat beragam โ€” baik dari segi latar belakang, fasilitas, maupun kesiapan menghadapi perubahan. Banyak guru masih menghadapi beban administrasi yang tinggi, keterbatasan pelatihan berbasis praktik reflektif, serta tekanan kurikulum yang padat. Di sisi lain, siswa datang dengan latar ekonomi, budaya, dan kemampuan belajar yang berbeda-beda, yang menuntut pendekatan pembelajaran yang adaptif dan inklusif. Beberapa pertanyaan yang mengganjal di benak saya:

      1. Bagaimana guru dapat menumbuhkan pembelajaran mendalam di tengah keterbatasan waktu dan sarana?
      2. Apa dukungan yang sebenarnya dibutuhkan guru agar mampu menjadi fasilitator pembelajaran yang bermakna?
      3. Bagaimana cara menumbuhkan motivasi belajar siswa agar mereka tidak hanya belajar untuk nilai, tetapi untuk makna dan kehidupan?

      Kira-kira menurut Sobat Pendidik gimana ya?

      gambar lucu kelas.JPG

      posted in Topik Terpopuler
      dekisugiD
      dekisugi
    • RE: Literasi di Era Digital

      @mint2025 berkata di Literasi di Era Digital:

      Pembahasan tentang kemampuan literasi generasi muda menghadirkan paradoks menarik di tengah kemajuan teknologi digital. Di satu sisi, generasi ini hidup di era serba cepat dengan akses informasi tanpa batas. Mereka dapat melakukan aktivitas membaca, menulis, dan berkomunikasi dengan leluasa. Di sisi lain, kebiasaan mereka membaca singkat, berpikir instan, dan terburu-buru menyimpulkan informasi membuat kemampuan literasi menjadi dangkal. Di sinilah peran sekolah menjadi penting. Tidak ada salahnya peran sekolah "di-setting" ulang, bukan sekadar sebagai tempat menimba ilmu, melainkan juga sebagai tempat untuk menempa kemampuan berliterasi, seperti mengolah, mengelola, dan meneruskan informasi digital secara kritis.

      Plus di lingkungan rumah @mint2025 supaya orang tua juga membiasakan anak-anaknya untuk mampu ber-literasi dengan baik. Sehingga semua pihak memiliki peran yang sama untuk meningkatkan literasi generasi muda.

      Herannya orang tua yang saat ini generasi Z terkesan menyerahkan semuanya kepada lingkungan sekolah alias kalau bahasa perancisnya, pasrah bongkok-an. ๐Ÿ˜… ๐Ÿ˜… ๐Ÿ˜…

      posted in Topik Terpopuler
      dekisugiD
      dekisugi
    • RE: Literasi di Era Digital

      @AwanPutih berkata di Literasi di Era Digital:

      @dekisugi berkata di Literasi di Era Digital:

      @AwanPutih berkata di Literasi di Era Digital:

      @sippymatcha berkata di Literasi di Era Digital:

      @AwanPutih Sebagai salah satu contoh generasi zzzz disini aku menyadari bahwa informasi datang secara cepat dan terkadang kita hanya fokus pada judul yang menarik dan sering kali lupa membaca detail beritanya seperti apa. Jujurly mudah tergoreng goreng dengan berita yang ada juga huhu

      Hehe bener banget @sippymatcha โ€ฆ sebagai โ€œperwakilan generasi zzzzโ€ aku juga ngerasain hal yang sama ๐Ÿ˜…
      Informasi datang sekenceng roket, tapi kemampuan baca mendalam kadang masih kecepatan kura-kura ๐Ÿข๐Ÿš€

      Sering juga tuh cuma lihat judulnya doang, langsung ikut panasโ€ฆ padahal isi beritanya beda jauh sama ekspektasi. Jujurly gampang โ€œkegorengโ€ wkwk ๐Ÿซ 

      Menurutku justru disini tantangannya: gimana caranya tetap melek teknologi, tapi juga menjaga ketenangan sebelum auto share atau auto percaya. Pelan-pelan belajar literasi digital biar nggak jadi korban clickbait garis keras lagi ๐Ÿ˜‚

      Betul, generasi Z dan yang lebih muda: gampang "kegoreng" alias jarang "baca caption" ๐Ÿ˜€ ๐Ÿ˜€ ๐Ÿ˜€ . Saya sebagai generasi pra-Z lebih suka membaca secara konvensional alias buku fisik, bisa perlahan-lahan, bisa merasakan lekukan buku, harusnya kertas, dan menikmati alur cerita.

      Tapi dengan adanya teknologi ya mau tidak mau harus beradaptasi.

      Wahhh ini relate banget ๐Ÿ˜„
      Generasi pra-Z: โ€œbaca buku pelan-pelan sambil ngopi dan menikmati aromanyaโ€ฆโ€
      Generasi Z: โ€œscrollโ€ฆ scrollโ€ฆ scrollโ€ฆ eh trending apa nih??โ€ ๐Ÿ˜…๐Ÿ“ฑ

      Tapi benar sih, pada akhirnya kita semua dipaksa โ€œmenyatuโ€ dengan teknologi, mau generasi buku atau generasi scroll, tetap harus adaptasi bareng ๐Ÿ™Œ

      Mungkin PR kita sekarang adalah bukan cuma cepat dapat info, tapi juga cepat menyaringnya ๐Ÿ˜Ž
      Biar gak gampang panas minyak goreng tiap lihat judul clickbait ๐Ÿ”ฅ๐Ÿณ

      Seru juga ya lihat perbedaan kebiasaan lintas generasi tapi tujuannya tetap sama: cari ilmu ๐Ÿ“– ๐Ÿ“š

      Mungkin di forum ini juga akan ada generasi pra-pra-pra Z ๐Ÿ˜ ๐Ÿ˜ ๐Ÿ˜ , yang tentunya teknologi di jamannya sangat konvensional dan berpengaruh tentunya dengan cara memahami informasi.

      Genarasi Z dan seterusnya saya kira punya karakter yang sebetulnya bagus yaitu "terlalu kritis". Tapi ya karakter ini harus dimanage dengan baik.

      posted in Topik Terpopuler
      dekisugiD
      dekisugi
    • RE: Literasi di Era Digital

      @AwanPutih berkata di Literasi di Era Digital:

      @sippymatcha berkata di Literasi di Era Digital:

      @AwanPutih Sebagai salah satu contoh generasi zzzz disini aku menyadari bahwa informasi datang secara cepat dan terkadang kita hanya fokus pada judul yang menarik dan sering kali lupa membaca detail beritanya seperti apa. Jujurly mudah tergoreng goreng dengan berita yang ada juga huhu

      Hehe bener banget @sippymatcha โ€ฆ sebagai โ€œperwakilan generasi zzzzโ€ aku juga ngerasain hal yang sama ๐Ÿ˜…
      Informasi datang sekenceng roket, tapi kemampuan baca mendalam kadang masih kecepatan kura-kura ๐Ÿข๐Ÿš€

      Sering juga tuh cuma lihat judulnya doang, langsung ikut panasโ€ฆ padahal isi beritanya beda jauh sama ekspektasi. Jujurly gampang โ€œkegorengโ€ wkwk ๐Ÿซ 

      Menurutku justru disini tantangannya: gimana caranya tetap melek teknologi, tapi juga menjaga ketenangan sebelum auto share atau auto percaya. Pelan-pelan belajar literasi digital biar nggak jadi korban clickbait garis keras lagi ๐Ÿ˜‚

      Betul, generasi Z dan yang lebih muda: gampang "kegoreng" alias jarang "baca caption" ๐Ÿ˜€ ๐Ÿ˜€ ๐Ÿ˜€ . Saya sebagai generasi pra-Z lebih suka membaca secara konvensional alias buku fisik, bisa perlahan-lahan, bisa merasakan lekukan buku, harusnya kertas, dan menikmati alur cerita.

      Tapi dengan adanya teknologi ya mau tidak mau harus beradaptasi.

      posted in Topik Terpopuler
      dekisugiD
      dekisugi