Dalam beberapa tahun terakhir, cara kita berinteraksi dengan teks telah berubah drastis.
Dahulu, membaca berarti membuka halaman buku atau surat kabar. Kini, cukup dengan menggulir layar ponsel, kita bisa membaca materi, berita, opini, hingga cerita dalam hitungan detik.
Sebagai pendidik, kita tentu menyadari bahwa teknologi tidak hanya mengubah cara kita mengakses informasi, tetapi juga cara kita berpikir, memahami, dan menumbuhkan budaya literasi.
Namun, di tengah derasnya arus informasi digital, muncul pertanyaan penting:
Apakah kemampuan literasi generasi sekarang meningkat karena aksesnya yang luas?
Atau justru menurun karena informasi datang terlalu cepat untuk benar-benar dicerna?
Mari kita refleksikan bersama : Bagaimana teknologi dari media sosial hingga e-book telah membentuk ulang cara kita membaca, menulis, dan berpikir?
Berikan pendapat Sahabat Pendidik di kolom komentar.


