@rose10 berkata di Literasi di Era Digital:
@sippymatcha berkata di Literasi di Era Digital:
Sebagai salah satu contoh generasi zzzz disini aku menyadari bahwa informasi datang secara cepat dan terkadang kita hanya fokus pada judul yang menarik dan sering kali lupa membaca detail beritanya seperti apa. Jujurly mudah tergoreng goreng dengan berita yang ada juga huhu
Hehe, jujurly… pengakuan yang sangat relate banget
Selamat ya, kesadaran seperti yang @sippymatcha tulis ini merupakan langkah pertama menuju literasi digital yang lebih matang. Saat kita mulai sadar bahwa “mudah tergoreng” itu tanda perlu lebih kritis, artinya proses belajar sedang berjalan.
Mungkin yang perlu kita latih bersama adalah slow reading di dunia cepat membaca dengan pikiran terbuka, tapi juga dengan saringan kritis.
Tantangan yang perlu kita jawab “Bagaimana cara menumbuhkan kebiasaan berpikir kritis di tengah budaya baca cepat dan headline yang menggoda?”
HAHA iyaa kadang bukan kurang literasi, tapi kebanyakan kecepatan jempol
Belom sempet mikir udah goreng duluan… headline lewat dikit langsung: “WOAAH BENER NIH??” padahal isinya beda jauh
Btw bener juga ya Bu @rose10 , tantangannya bukan cuma ‘mau baca’, tapi mau pelan-pelan baca dengan otak nyala, bukan cuma mata scroll
Soalnya kalo bacanya ngebut terus, yang kerja cuma jempol bukan otak
Mungkin kita butuh “mode slow read” kayak slow-mo di kamera wkwk, biar informasinya nggak cuma numpang lewat, tapi beneran nyantol 🧠
Jadi penasaran juga nih...
teman-teman biasanya punya trik apa biar gak gampang ‘kegoreng’ sama headline?
ada yang ‘fact check dulu’ atau ‘tutup app → tarik napas → balik lagi’?