Forum Inovasi Pendidik
    • Feed
    • Categories
    • Terbaru
    • Tag
    • Populer
    • Pengguna
    • Grup
    • Daftar
    • Login

    Mendalam dalam Teori, Tenggelam dalam Administrasi. Gimana sih Pembelajaran Mendalam?

    Scheduled Pinned Terkunci Moved Topik Terpopuler
    15 Post 6 Posters 22 Views
    Memuat Lebih Banyak Posting
    • Terlama ke Terbaru
    • Terbaru ke Terlama
    • Most Votes
    Balas
    • Reply as topic
    Log in untuk membalas
    Topik ini telah dihapus. Hanya pengguna dengan hak manajemen topik yang dapat melihatnya.
    • dekisugiD Offline
      dekisugi
      last edited by

      Dunia pendidikan Indonesia saat ini sedang bergerak menuju paradigma baru: pembelajaran yang tidak hanya berorientasi pada hasil, tetapi juga pada proses berpikir yang mendalam. Istilah pembelajaran mendalam atau deep learning menuntut siswa untuk tidak sekadar menghafal fakta, tetapi mampu memahami konsep, mengaitkan pengetahuan dengan konteks kehidupan nyata, serta mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan kolaboratif.

      Namun, penerapan pembelajaran mendalam di lapangan tidak selalu mudah. Kondisi guru dan siswa di Indonesia sangat beragam — baik dari segi latar belakang, fasilitas, maupun kesiapan menghadapi perubahan. Banyak guru masih menghadapi beban administrasi yang tinggi, keterbatasan pelatihan berbasis praktik reflektif, serta tekanan kurikulum yang padat. Di sisi lain, siswa datang dengan latar ekonomi, budaya, dan kemampuan belajar yang berbeda-beda, yang menuntut pendekatan pembelajaran yang adaptif dan inklusif. Beberapa pertanyaan yang mengganjal di benak saya:

      1. Bagaimana guru dapat menumbuhkan pembelajaran mendalam di tengah keterbatasan waktu dan sarana?
      2. Apa dukungan yang sebenarnya dibutuhkan guru agar mampu menjadi fasilitator pembelajaran yang bermakna?
      3. Bagaimana cara menumbuhkan motivasi belajar siswa agar mereka tidak hanya belajar untuk nilai, tetapi untuk makna dan kehidupan?

      Kira-kira menurut Sobat Pendidik gimana ya?

      gambar lucu kelas.JPG

      Mengajar itu seperti menanam pohon. Bedanya, pohon nggak pernah bilang ‘Bu, saya nggak ngerti-ngerti dari tadi!

      AwanPutihA sippymatchaS M 3 Replies Last reply Balas Kutip 2
      • Admin 1A Offline
        Admin 1
        last edited by

        Terima kasih sudah membuka topik yang sangat relevan dengan kondisi pendidikan hari ini @dekisugi . Transformasi menuju pembelajaran yang lebih bermakna memang tidak hanya soal metode, tetapi juga soal kesiapan ekosistem: guru, siswa, sekolah, dan dukungan kebijakan.

        Apa yang disampaikan tadi menunjukkan bahwa “deep learning” bukan sekadar teknik kelas, tetapi budaya belajar yang perlu dibangun pelan-pelan. Tantangannya nyata mulai dari keterbatasan waktu, sarana, sampai tuntutan administrasi, namun justru karena itulah ruang berbagi seperti forum ini menjadi penting sebagai tempat saling menguatkan dan bertukar praktik baik.

        Untuk memantik diskusi lebih lanjut, mungkin beberapa sudut pandang bisa kita dalami bersama:

        ✅ Bagaimana strategi kecil tapi berdampak yang bisa dilakukan guru meskipun dengan fasilitas sederhana?
        ✅ Model dukungan seperti apa yang dianggap efektif: pelatihan, mentoring, komunitas belajar, atau kebijakan sekolah?
        ✅ Contoh nyata perubahan motivasi siswa apa yang sudah pernah Sahabat Pendidik lakukan dan berhasil?

        Kami sangat menantikan pandangan dan pengalaman dari Bapak/Ibu semua, karena seringkali jawaban terbaik justru lahir dari praktik sehari-hari di kelas.

        Silakan, siapa yang ingin menanggapi terlebih dahulu? 😊✨

        Admin Mode: ON ⚡
        Bangun ide, sambung koneksi, dan biarkan inspirasi mengalir di tiap thread.

        AwanPutihA AttaA 3 Replies Last reply Balas Kutip 0
        • AwanPutihA Offline
          AwanPutih @dekisugi
          last edited by

          Wah, pembelajaran mendalam ini konsepnya cakep banget ya @dekisugi , cuma kadang di lapangan jadinya “deep paperwork dulu sebelum deep learning” 😅

          Guru maunya ngajarin life skills → realitanya ngejar deadline administrasi.
          Siswa maunya paham konsep → realitanya “Bu, ini keluar di ujian nggak?” 🤭

          Tapi serius, perubahan kecil tetap penting kok:

          Kasih ruang tanya “kenapa”, bukan cuma “berapa jawabannya”
          Hubungkan materi sama real life biar nggak terasa “teori di udara”
          Dan tentu: support buat guru, bukan cuma tugas tambahan wkwk

          Menurut Sahabat Pendidik di sini, kira-kira langkah kecil apa yang paling mungkin langsung diterapin di kelas tanpa nunggu fasilitas serba canggih?

          AwanPutih ☁️
          Tak selalu tampak, tapi selalu ada di langit diskusi.

          dekisugiD 1 Reply Last reply Balas Kutip 0
          • AwanPutihA Offline
            AwanPutih @Admin 1
            last edited by

            Terima kasih kak @Admin-1 insight-nya! 🙌
            Setuju banget, deep learning itu lebih ke budaya belajar, bukan sekadar teknik. Tapi iya sih… kadang muridnya belum sempat “berpikir mendalam”, gurunya sudah “tenggelam mendalam” sama administrasi duluan 😅

            Menurutku, strategi kecil yang bisa jalan cepat itu misalnya:

            Tukeran 5 menit hafalan jadi 5 menit diskusi “kenapa ini penting?”
            Contoh real-life biar siswa merasa “ohh ternyata ini kepake ya”
            Dan pastinya… support buat guru biar nggak burnout mode on

            Dukungan paling kerasa sih bukan cuma pelatihan sekali terus selesai, tapi komunitas yang saling dorong, tips ringan yang bisa diterapkan besok, dan ruang untuk curhat+refleksi bareng, hehe 🤭

            Penasaran juga nih, Sahabat Pendidik lain ada contoh “aksi kecil berdampak besar” yang sudah pernah dipraktikkan di kelas?

            Let’s share~ siapa tau jadi inspirasi berjamaah ✨

            AwanPutih ☁️
            Tak selalu tampak, tapi selalu ada di langit diskusi.

            sippymatchaS 1 Reply Last reply Balas Kutip 0
            • sippymatchaS Offline
              sippymatcha @AwanPutih
              last edited by

              @AwanPutih Guru gen z saat ini banyak memanfaatkan teknologi untuk mengajarkan kepada siswa suatu materi agar lebih menarik dan menancap di pikiran siswa secara mendalam. Penggunaan video interaktif ataupun permainan interaktif yang banyaak sekali kita temukan di internet dapat kita gunakan secara positif menjadi stimulus bagi siswa untuk berperan aktif di kelas. Tentunya penggunaan video interaktif ini cocok bagi siswa yang memiliki gaya belajar visual 👀 👍

              Teman Minum Matcha — karena obrolan yang tulus selalu cocok ditemani secangkir matcha #matchatalk

              1 Reply Last reply Balas Kutip 0
              • dekisugiD Offline
                dekisugi @AwanPutih
                last edited by

                @AwanPutih berkata di Mendalam dalam Teori, Tenggelam dalam Administrasi. Gimana sih Pembelajaran Mendalam?:

                Wah, pembelajaran mendalam ini konsepnya cakep banget ya @dekisugi , cuma kadang di lapangan jadinya “deep paperwork dulu sebelum deep learning” 😅

                Guru maunya ngajarin life skills → realitanya ngejar deadline administrasi.
                Siswa maunya paham konsep → realitanya “Bu, ini keluar di ujian nggak?” 🤭

                Tapi serius, perubahan kecil tetap penting kok:

                Kasih ruang tanya “kenapa”, bukan cuma “berapa jawabannya”
                Hubungkan materi sama real life biar nggak terasa “teori di udara”
                Dan tentu: support buat guru, bukan cuma tugas tambahan wkwk

                Menurut Sahabat Pendidik di sini, kira-kira langkah kecil apa yang paling mungkin langsung diterapin di kelas tanpa nunggu fasilitas serba canggih?

                Sebelum membahas yang lebih mendalam tentang pembelajaran mendalam, sebetulnya kita sebagai masyarakat yang awam, masih terjebak miskonsep "istilah baru pasti belum pernah dilakukan atau belum pernah ada sebelumnya"😩 😩 😩 . Sama halnya pembelajaran mendalam ini, mungkin dikiranya adalah sesuatu yang belum pernah dilakukan.

                Nyatanya prinsip-prinsip pembelajaran mendalam itu mungkin sudah sering dilakukan di ruang kelas kita ya?! Sebagai contoh melemparkan pertanyaan kepada siswa saat pembelajaran dimulai untuk mengetahui pendapat dan persepsi siwa. Contoh lainnya, jika kelas mulai tidak kondusif kita berikan pencair kebekuan?! 🤔 🤔 🤔

                Mengajar itu seperti menanam pohon. Bedanya, pohon nggak pernah bilang ‘Bu, saya nggak ngerti-ngerti dari tadi!

                AwanPutihA 1 Reply Last reply Balas Kutip 0
                • sippymatchaS Offline
                  sippymatcha @dekisugi
                  last edited by

                  @dekisugi berkata di Mendalam dalam Teori, Tenggelam dalam Administrasi. Gimana sih Pembelajaran Mendalam?:

                  Dunia pendidikan Indonesia saat ini sedang bergerak menuju paradigma baru: pembelajaran yang tidak hanya berorientasi pada hasil, tetapi juga pada proses berpikir yang mendalam. Istilah pembelajaran mendalam atau deep learning menuntut siswa untuk tidak sekadar menghafal fakta, tetapi mampu memahami konsep, mengaitkan pengetahuan dengan konteks kehidupan nyata, serta mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan kolaboratif.

                  Namun, penerapan pembelajaran mendalam di lapangan tidak selalu mudah. Kondisi guru dan siswa di Indonesia sangat beragam — baik dari segi latar belakang, fasilitas, maupun kesiapan menghadapi perubahan. Banyak guru masih menghadapi beban administrasi yang tinggi, keterbatasan pelatihan berbasis praktik reflektif, serta tekanan kurikulum yang padat. Di sisi lain, siswa datang dengan latar ekonomi, budaya, dan kemampuan belajar yang berbeda-beda, yang menuntut pendekatan pembelajaran yang adaptif dan inklusif. Beberapa pertanyaan yang mengganjal di benak saya:

                  1. Bagaimana guru dapat menumbuhkan pembelajaran mendalam di tengah keterbatasan waktu dan sarana?
                  2. Apa dukungan yang sebenarnya dibutuhkan guru agar mampu menjadi fasilitator pembelajaran yang bermakna?
                  3. Bagaimana cara menumbuhkan motivasi belajar siswa agar mereka tidak hanya belajar untuk nilai, tetapi untuk makna dan kehidupan?

                  Kira-kira menurut Sobat Pendidik gimana ya?

                  gambar lucu kelas.JPG

                  Sebenarnya seorang guru sendiri untuk mengimplementasikan pembelajaran mendalam ini juga memiliki beban administrasi seperti mempersiapkan materi pembelajaran yang menarik dan interaktif dan ribuan administrasi seperti rubrik aktifitas, LKPD siswa, belum lagi menyiapkan PPT untuk mengajar, asesmen, dan lain lainnya. Mungkin ada sahabat pendidik disini yang merasakan hal yang sama? 😢

                  Teman Minum Matcha — karena obrolan yang tulus selalu cocok ditemani secangkir matcha #matchatalk

                  AwanPutihA 1 Reply Last reply Balas Kutip 0
                  • AttaA Offline
                    Atta @Admin 1
                    last edited by

                    @Admin-1 menurut saya.. kalau kita memahami soal deep learning konteksnya harus disesuaikan dengan keadaan dan semudah mungkin.. 🤔

                    Beberapa unit pendidikan mungkin memiliki dukungan yg jauh lebih luar biasa baik dari segi kualitas pendidik, sarana pra sarana, "lingkungan asal murid" dan lain sebagainya.. 🙄

                    Contoh..
                    Ada sekolah A
                    Murid yg ada adisini memiliki latar belakang orang tua yang cukup mampu, sudah mengikuti banyak kursus, dan keterbukaan informasi luas bagi murid ini. Dan disisi yg sama dari kemitraan pendidikan atau orang tuanya memberikan pendampingan lebih .. terlebih misal mau masuk sekolah harus bayar dulu berjuta juta .. pasti setidaknya setimpal dengan yang didapat..

                    Dan disisi lain sekolah B
                    Sekolah yg sulit akses, murid tidak perlu membayar atau bahan ajarnya dipinjamkan turun temurun dengan kondisi yang jauh berbeda. Orang tua murid harus pergi bekerja sehingga pendampingan tidak maksimal dan lain sebagainya..

                    Deep learning harus diberikan sebagai solusi aktif atas semua JENIS kondisi pembelajaran di sekolah..

                    Apakah seperti itu min??
                    🫱🏻🚀👾✊🏻🍱🧧

                    Smitty Werbenjägermanjensen Orang Nomor #1 di BikiniBottom

                    Admin 1A 1 Reply Last reply Balas Kutip 0
                    • Admin 1A Offline
                      Admin 1 @Atta
                      last edited by

                      @Atta berkata di Mendalam dalam Teori, Tenggelam dalam Administrasi. Gimana sih Pembelajaran Mendalam?:

                      @Admin-1 menurut saya.. kalau kita memahami soal deep learning konteksnya harus disesuaikan dengan keadaan dan semudah mungkin.. 🤔

                      Beberapa unit pendidikan mungkin memiliki dukungan yg jauh lebih luar biasa baik dari segi kualitas pendidik, sarana pra sarana, "lingkungan asal murid" dan lain sebagainya.. 🙄

                      Contoh..
                      Ada sekolah A
                      Murid yg ada adisini memiliki latar belakang orang tua yang cukup mampu, sudah mengikuti banyak kursus, dan keterbukaan informasi luas bagi murid ini. Dan disisi yg sama dari kemitraan pendidikan atau orang tuanya memberikan pendampingan lebih .. terlebih misal mau masuk sekolah harus bayar dulu berjuta juta .. pasti setidaknya setimpal dengan yang didapat..

                      Dan disisi lain sekolah B
                      Sekolah yg sulit akses, murid tidak perlu membayar atau bahan ajarnya dipinjamkan turun temurun dengan kondisi yang jauh berbeda. Orang tua murid harus pergi bekerja sehingga pendampingan tidak maksimal dan lain sebagainya..

                      Deep learning harus diberikan sebagai solusi aktif atas semua JENIS kondisi pembelajaran di sekolah..

                      Apakah seperti itu min??
                      🫱🏻🚀👾✊🏻🍱🧧

                      Terima kasih sudah mengangkat sudut pandang ini @Atta 🙏
                      Apa yang disampaikan memang sangat relevan, implementasi deep learning memang tidak bisa disamaratakan karena setiap sekolah memiliki titik berangkat yang berbeda.

                      Justru di sinilah esensi deep learning: bukan soal “metode canggih”, tapi bagaimana pembelajaran menjadi bermakna bagi murid sesuai konteks tempat mereka belajar.

                      Di sekolah dengan sumber daya kuat → deep learning bisa diperkaya lewat teknologi, proyek kolaboratif, atau ekspose informasi yang lebih luas.

                      Di sekolah dengan keterbatasan → deep learning justru dapat hadir lewat pengalaman nyata, konteks lokal, budaya setempat, serta kedekatan relasi guru–murid.

                      Jadi, bukan “siapa yang lebih siap”, tetapi bagaimana guru menerjemahkan pembelajaran agar tetap berpihak pada murid di kondisi apa pun.

                      Fokusnya bukan menyamakan fasilitas, tapi menyamakan akses terhadap pengalaman belajar yang bermakna. ✊📚✨

                      Admin Mode: ON ⚡
                      Bangun ide, sambung koneksi, dan biarkan inspirasi mengalir di tiap thread.

                      1 Reply Last reply Balas Kutip 0
                      • AwanPutihA Offline
                        AwanPutih @dekisugi
                        last edited by

                        @dekisugi berkata di Mendalam dalam Teori, Tenggelam dalam Administrasi. Gimana sih Pembelajaran Mendalam?:

                        Sebelum membahas yang lebih mendalam tentang pembelajaran mendalam, sebetulnya kita sebagai masyarakat yang awam, masih terjebak miskonsep "istilah baru pasti belum pernah dilakukan atau belum pernah ada sebelumnya" . Sama halnya pembelajaran mendalam ini, mungkin dikiranya adalah sesuatu yang belum pernah dilakukan.

                        Nyatanya prinsip-prinsip pembelajaran mendalam itu mungkin sudah sering dilakukan di ruang kelas kita ya?! Sebagai contoh melemparkan pertanyaan kepada siswa saat pembelajaran dimulai untuk mengetahui pendapat dan persepsi siwa. Contoh lainnya, jika kelas mulai tidak kondusif kita berikan pencair kebekuan?!

                        Bener banget kak @dekisugi 😅
                        Kadang kita heboh dulu sama istilahnya, padahal praktiknya udah dari zaman kapur tulis dan papan hijau. Tapi begitu dikasih nama keren “deep learning”, langsung berasa kayak fitur premium 🤭

                        Ibaratnya:
                        “Bu, ini namanya apa?”
                        “Dulu: ngobrol sama murid → sekarang: stimulus reflektif berbasis dialog 😎✨”

                        Ice breaking? Dulu dibilang “senam otak”, sekarang dibilang “aktivasi kognitif awal” 🤣
                        Jadi sebenernya bukan baru ada, cuma baru disadari.

                        Jadi PR kita mungkin bukan “mulai dari nol”, tapi “nge-upgrade kesadaran” dan bikin guru sadar kalau apa yang mereka lakukan selama ini udah powerful banget, tinggal dipoles dikit 🔥

                        AwanPutih ☁️
                        Tak selalu tampak, tapi selalu ada di langit diskusi.

                        1 Reply Last reply Balas Kutip 0
                        • AwanPutihA Offline
                          AwanPutih @sippymatcha
                          last edited by

                          @sippymatcha berkata di Mendalam dalam Teori, Tenggelam dalam Administrasi. Gimana sih Pembelajaran Mendalam?:

                          Sebenarnya seorang guru sendiri untuk mengimplementasikan pembelajaran mendalam ini juga memiliki beban administrasi seperti mempersiapkan materi pembelajaran yang menarik dan interaktif dan ribuan administrasi seperti rubrik aktifitas, LKPD siswa, belum lagi menyiapkan PPT untuk mengajar, asesmen, dan lain lainnya. Mungkin ada sahabat pendidik disini yang merasakan hal yang sama?

                          Iya lagi kak @sippymatcha

                          Dan jujur banget, bagian paling “berat” dari deep learning itu bukan konsepnya… tapi administrasinya 😭
                          Guru tuh bukan cuma fasilitator pembelajaran, tapi juga content creator + planner + evaluator + notulen administrasi berjalan wkwk.

                          Kadang rasanya mau bikin pembelajaran bermakna,
                          tapi yang bikin jadi “berat” itu karena:

                          sebelum masuk kelas → nyiapin materi
                          pas di kelas → harus engaging & interaktif
                          setelah kelas → asesmen & refleksi
                          di luar kelas → rubrik, LKPD, laporan, upload lagi, evidence lagi 😵‍💫

                          Kayak mau ngajar “pakai hati”, eh administrasi datang bilang:
                          “bukti otentik mana? dokumentasi mana? rubrik mana?” 😅

                          Jadi bukan gurunya gak mau inovatif,
                          tapi energinya sudah habis di urusan administratif, bukan pedagogis.

                          Dan aku yakin banyak yang relate ya…
                          kadang niat bikin pembelajaran mendalam,
                          malah jadi pembelajaran mendem… dalam hati 😭

                          AwanPutih ☁️
                          Tak selalu tampak, tapi selalu ada di langit diskusi.

                          1 Reply Last reply Balas Kutip 0
                          • AwanPutihA Offline
                            AwanPutih @Admin 1
                            last edited by

                            @Admin-1 berkata di Mendalam dalam Teori, Tenggelam dalam Administrasi. Gimana sih Pembelajaran Mendalam?:

                            Terima kasih sudah membuka topik yang sangat relevan dengan kondisi pendidikan hari ini @dekisugi . Transformasi menuju pembelajaran yang lebih bermakna memang tidak hanya soal metode, tetapi juga soal kesiapan ekosistem: guru, siswa, sekolah, dan dukungan kebijakan.

                            Apa yang disampaikan tadi menunjukkan bahwa “deep learning” bukan sekadar teknik kelas, tetapi budaya belajar yang perlu dibangun pelan-pelan. Tantangannya nyata mulai dari keterbatasan waktu, sarana, sampai tuntutan administrasi, namun justru karena itulah ruang berbagi seperti forum ini menjadi penting sebagai tempat saling menguatkan dan bertukar praktik baik.

                            Untuk memantik diskusi lebih lanjut, mungkin beberapa sudut pandang bisa kita dalami bersama:

                            Bagaimana strategi kecil tapi berdampak yang bisa dilakukan guru meskipun dengan fasilitas sederhana?
                            Model dukungan seperti apa yang dianggap efektif: pelatihan, mentoring, komunitas belajar, atau kebijakan sekolah?
                            Contoh nyata perubahan motivasi siswa apa yang sudah pernah Sahabat Pendidik lakukan dan berhasil?

                            Kami sangat menantikan pandangan dan pengalaman dari Bapak/Ibu semua, karena seringkali jawaban terbaik justru lahir dari praktik sehari-hari di kelas.

                            Silakan, siapa yang ingin menanggapi terlebih dahulu?

                            Wah makasih banget @Admin-1 udah buka ruang diskusi ini 🙌
                            Jujur, insight-nya kerasa relate sama kondisi nyata di lapangan. Deep learning itu bukan cuma soal “cara mengajar”, tapi cara mindset ekosistem sekolah bergerak bareng-bareng. Dan bener banget, tantangannya tuh gak selalu soal teknik, tapi energi + dukungan yang tersedia.

                            Kadang guru tuh udah mau gerak, udah punya ide, tapi kebentur:

                            waktu yang habis buat administrasi 😮‍💨
                            fasilitas nggak merata
                            apresiasi belum terasa
                            mindset sekolah belum siap

                            Makanya adanya forum kayak gini tuh penting banget, soalnya:
                            ✨ guru gak jalan sendirian
                            ✨ bisa dapet inspirasi yang nyata, bukan cuma teori
                            ✨ saling menguatkan dan buktiin bahwa perubahan besar bisa mulai dari langkah kecil

                            Dan topik pancingan dari admin ini menurutku pas banget buat lanjut diskusi
                            terutama soal “strategi kecil tapi berdampak” 🔥
                            soalnya kadang yang dibutuhin guru bukan hal besar, tapi sesuatu yang simple, doable, dan realistis sesuai kondisi kelasnya.

                            Siap banget denger pandangan dari sahabat pendidik lainnya
                            biar inspirasi nggak berhenti di konsep, tapi lanjut ke praktik bareng-bareng 💪💬

                            AwanPutih ☁️
                            Tak selalu tampak, tapi selalu ada di langit diskusi.

                            Admin 1A 1 Reply Last reply Balas Kutip 0
                            • Admin 1A Offline
                              Admin 1 @AwanPutih
                              last edited by

                              @AwanPutih berkata di Mendalam dalam Teori, Tenggelam dalam Administrasi. Gimana sih Pembelajaran Mendalam?:

                              Wah makasih banget @Admin-1 udah buka ruang diskusi ini
                              Jujur, insight-nya kerasa relate sama kondisi nyata di lapangan. Deep learning itu bukan cuma soal “cara mengajar”, tapi cara mindset ekosistem sekolah bergerak bareng-bareng. Dan bener banget, tantangannya tuh gak selalu soal teknik, tapi energi + dukungan yang tersedia.

                              Kadang guru tuh udah mau gerak, udah punya ide, tapi kebentur:

                              waktu yang habis buat administrasi ‍
                              fasilitas nggak merata
                              apresiasi belum terasa
                              mindset sekolah belum siap

                              Makanya adanya forum kayak gini tuh penting banget, soalnya:
                              guru gak jalan sendirian
                              bisa dapet inspirasi yang nyata, bukan cuma teori
                              saling menguatkan dan buktiin bahwa perubahan besar bisa mulai dari langkah kecil

                              Dan topik pancingan dari admin ini menurutku pas banget buat lanjut diskusi
                              terutama soal “strategi kecil tapi berdampak”
                              soalnya kadang yang dibutuhin guru bukan hal besar, tapi sesuatu yang simple, doable, dan realistis sesuai kondisi kelasnya.

                              Siap banget denger pandangan dari sahabat pendidik lainnya
                              biar inspirasi nggak berhenti di konsep, tapi lanjut ke praktik bareng-bareng

                              Terima kasih banyak atas tanggapan yang sangat hangat dan penuh insight @AwanPutih ✨
                              Apa yang disampaikan benar sekali, sering kali yang dibutuhkan guru bukan perubahan besar yang langsung “revolusioner”, tetapi ruang untuk bergerak, dicermati, dan diapresiasi dari langkah-langkah kecil yang sudah dilakukan.

                              Betul juga bahwa deep learning bukan hanya metode, tetapi ekosistem. Ketika guru punya komunitas untuk saling menguatkan seperti ini, prosesnya jadi lebih terasa “berjalan bersama”, bukan merasa berjuang sendirian.

                              Supaya diskusi kita makin konkret dan aplikatif, boleh banget kalau teman-teman mulai berbagi:
                              ✅ contoh aksi sederhana yang pernah dilakukan di kelas
                              ✅ tantangan kecil yang berhasil diatasi
                              ✅ atau bahkan “trik sehari-hari” yang ternyata berdampak ke motivasi siswa

                              Tidak harus sesuatu yang besar dulu, justru praktik kecil yang realistis sering jadi titik awal perubahan yang nyata.
                              Silakan lanjut berbagi ya, Sahabat Pendidik 🙌

                              Admin Mode: ON ⚡
                              Bangun ide, sambung koneksi, dan biarkan inspirasi mengalir di tiap thread.

                              AwanPutihA 1 Reply Last reply Balas Kutip 0
                              • AwanPutihA Offline
                                AwanPutih @Admin 1
                                last edited by

                                @Admin-1 berkata di Mendalam dalam Teori, Tenggelam dalam Administrasi. Gimana sih Pembelajaran Mendalam?:

                                Terima kasih banyak atas tanggapan yang sangat hangat dan penuh insight @AwanPutih
                                Apa yang disampaikan benar sekali, sering kali yang dibutuhkan guru bukan perubahan besar yang langsung “revolusioner”, tetapi ruang untuk bergerak, dicermati, dan diapresiasi dari langkah-langkah kecil yang sudah dilakukan.

                                Betul juga bahwa deep learning bukan hanya metode, tetapi ekosistem. Ketika guru punya komunitas untuk saling menguatkan seperti ini, prosesnya jadi lebih terasa “berjalan bersama”, bukan merasa berjuang sendirian.

                                Supaya diskusi kita makin konkret dan aplikatif, boleh banget kalau teman-teman mulai berbagi:
                                contoh aksi sederhana yang pernah dilakukan di kelas
                                tantangan kecil yang berhasil diatasi
                                atau bahkan “trik sehari-hari” yang ternyata berdampak ke motivasi siswa

                                Tidak harus sesuatu yang besar dulu, justru praktik kecil yang realistis sering jadi titik awal perubahan yang nyata.
                                Silakan lanjut berbagi ya, Sahabat Pendidik

                                Wah setujuu!! 🫶 kadang yang bikin capek tuh bukan konsepnya, tapi ekspektasi harus langsung ‘wow’ padahal mulai dari hal kecil juga udah termasuk progres ya 😆

                                aku suka bagian ‘deep learning itu ekosistem’, karena bener banget… kalo gurunya jalan sendirian mah yang dalem bukan pembelajarannya, tapi overthinking-nya 😭

                                kayaknya sharing hal-hal kecil gini justru seru ya, soalnya relate sama keseharian di kelas. kadang tips sederhana tu malah lebih kepake daripada teori setebal skripsi ✨

                                ayo yang lain jangan malu-malu… spill trik kecil tapi impactful versi Sahabat Pendidik di kelas! biar bisa jadi inspirasi bareng-bareng 🧠💡”

                                AwanPutih ☁️
                                Tak selalu tampak, tapi selalu ada di langit diskusi.

                                1 Reply Last reply Balas Kutip 0
                                • M Offline
                                  mint2025 @dekisugi
                                  last edited by

                                  @dekisugi berkata di Mendalam dalam Teori, Tenggelam dalam Administrasi. Gimana sih Pembelajaran Mendalam?:

                                  1. Bagaimana guru dapat menumbuhkan pembelajaran mendalam di tengah keterbatasan waktu dan sarana?
                                  2. Apa dukungan yang sebenarnya dibutuhkan guru agar mampu menjadi fasilitator pembelajaran yang bermakna?
                                  3. Bagaimana cara menumbuhkan motivasi belajar siswa agar mereka tidak hanya belajar untuk nilai, tetapi untuk makna dan kehidupan?
                                  1. Permasalahannya bukan pada waktu dan sarana, melainkan pada kreativitas. Guru yang kreatif, dapat memanfaatkan waktu dan sarana yang terbatas untuk mengelola pembelajaran sejalan dengan 3 prinsip pembelajaran mendalam: mindful, meaningful, dan joyful.
                                  2. Tugas fasilitator sebatas memfasilitasi, guru yang ideal harusnya menginspirasi. Di sinilah guru perlu ide-ide segar. Beban administratif guru harus dikurangi agar fokus pada pencarian dan pengembangan ide.
                                  3. Masalah motivasi siswa ini sangat kompleks karena variabelnya sangat banyak. Model pembelajaran berbasis masalah mungkin dapat diterapkan agar siswa memahami makna pengetahuan yang dia peroleh bagi kehidupan.

                                  Masa depan ada di balik tikungan

                                  1 Reply Last reply Balas Kutip 0
                                  • First post
                                    Last post