Forum Inovasi Pendidik
    • Feed
    • Categories
    • Terbaru
    • Tag
    • Populer
    • Pengguna
    • Grup
    • Daftar
    • Login

    Literasi di Era Digital

    Scheduled Pinned Terkunci Moved Topik Terpopuler
    26 Post 7 Posters 35 Views
    Memuat Lebih Banyak Posting
    • Terlama ke Terbaru
    • Terbaru ke Terlama
    • Most Votes
    Balas
    • Reply as topic
    Log in untuk membalas
    Topik ini telah dihapus. Hanya pengguna dengan hak manajemen topik yang dapat melihatnya.
    • AwanPutihA Offline
      AwanPutih @dekisugi
      last edited by

      @dekisugi berkata di Literasi di Era Digital:

      @mint2025 berkata di Literasi di Era Digital:

      Pembahasan tentang kemampuan literasi generasi muda menghadirkan paradoks menarik di tengah kemajuan teknologi digital. Di satu sisi, generasi ini hidup di era serba cepat dengan akses informasi tanpa batas. Mereka dapat melakukan aktivitas membaca, menulis, dan berkomunikasi dengan leluasa. Di sisi lain, kebiasaan mereka membaca singkat, berpikir instan, dan terburu-buru menyimpulkan informasi membuat kemampuan literasi menjadi dangkal. Di sinilah peran sekolah menjadi penting. Tidak ada salahnya peran sekolah "di-setting" ulang, bukan sekadar sebagai tempat menimba ilmu, melainkan juga sebagai tempat untuk menempa kemampuan berliterasi, seperti mengolah, mengelola, dan meneruskan informasi digital secara kritis.

      Plus di lingkungan rumah @mint2025 supaya orang tua juga membiasakan anak-anaknya untuk mampu ber-literasi dengan baik. Sehingga semua pihak memiliki peran yang sama untuk meningkatkan literasi generasi muda.

      Herannya orang tua yang saat ini generasi Z terkesan menyerahkan semuanya kepada lingkungan sekolah alias kalau bahasa perancisnya, pasrah bongkok-an. 😅 😅 😅

      Hahaha betul banget nih @dekisugi @mint2025 😆
      Kadang ekspektasinya gini:
      Sekolah tolong jadikan anak saya literat, kritis, kreatif, berkarakter, melek digital… sementara di rumah tugas saya cuma… kasih HP dan wifi 😅

      Padahal literasi itu bukan cuma urusan kurikulum, tapi habit harian, dan kebiasaan paling kuat justru lahir dari rumah.

      Dan ironisnya, orang tua Gen Z banyak yang dulu mengeluh soal sistem lama,
      tapi sekarang… malah auto delegasi ke sekolah begitu jadi orang tua wkwk 🤭

      Kalau mau jujur:
      anak-anak itu ngikut bukan dari apa yang diajarin,
      tapi dari apa yang DICONTOHKAN.

      Kalau di rumah:
      📱 orang tuanya scroll TikTok → anak ikut scroll
      📖 orang tuanya baca → anak ikut baca
      🧠 orang tuanya reflektif → anak ikut berpikir

      Jadi bener, literasi itu “keroyokan bareng” — sekolah ngarahin, tapi rumah yang nenemin.
      Karena kalau semua dilempar ke sekolah aja…

      …ya nanti yang literat gurunya, yang melek digital gurunya,
      yang kritis gurunya…
      anaknya? ikut buffering 😆🔥

      AwanPutih ☁️
      Tak selalu tampak, tapi selalu ada di langit diskusi.

      1 Reply Last reply Balas Kutip 0
      • AwanPutihA Offline
        AwanPutih @sippymatcha
        last edited by

        @sippymatcha berkata di Literasi di Era Digital:

        Setuju sekali dengan mimin, perlu adanya tips dan trik agar generasi ini lebih senang membaca dan tentunya juga memahami bacaan tersebut dengan gemerlapnya teknologi yang ada sekarang. Kira-Kira ada yang boleh bagi tipsnya ngga ya biar gen zzz kayak aku nii lebih suka membaca? karna sebenernya aku anaknya visual bangett

        Toss dulu dong kitaaa @sippymatcha 🙌 aku juga tim visual banget, jadi baca teks doang kadang otaknya auto sleep mode 😴
        Apalagi kalau paragrafnya panjang… langsung scroll by instinct 😆

        Tapi sebenernya gen z bukan nggak suka baca,
        kita cuma butuh format yang nyambung sama cara otak kita menikmati informasi.

        Beberapa trik yang biasanya works buat ‘otak visual + gampang ke-distract’ kayak kita:

        ✨ 1. Baca versi pendek dulu (teaser) baru lanjut panjang
        otak kita butuh ‘pemanasan’, bukan langsung bab 7 😅

        ✨ 2. Gunakan konten visual / mindmap / ilustrasi
        kalau isinya ada gambar → otak bilang: “ok aku stay” 😂

        ✨ 3. Ganti tempat & suasana
        kadang yang bikin males tuh bukan bukunya, tapi mood-nya

        ✨ 4. Baca yang relevan sama hidup sendiri dulu
        kalau topiknya ‘nyambung’, minat dateng otomatis

        jadi kuncinya bukan ‘paksain diri jadi kutu buku’,
        tapi ‘cari gaya baca yang cocok sama karakter diri’.

        Kalau pakai bahasa Gen Z:

        “Bacanya bukan malas, cuma formatnya belum usable untuk otakku.” 😎📚

        Penasaran juga sih…
        kalo tips dari teman-teman Sahabat Pendidik lain,
        apa cara paling efektif bikin anak-anak melek baca sambil enjoy,
        bukan baca karena disuruh? 🤔💡

        AwanPutih ☁️
        Tak selalu tampak, tapi selalu ada di langit diskusi.

        1 Reply Last reply Balas Kutip 0
        • AwanPutihA Offline
          AwanPutih @BasokE
          last edited by

          @BasokE berkata di Literasi di Era Digital:

          Menurut saya, untuk meningkatkan sikap/karakter (afektif), pengetahuan/wawasan (kognitif), dan keterampilan (psikomotorik) generasi muda, strateginya adalah dilakukan secara terpadu dan komprehensif serta menyeimbangkan (memproporsionalkan) aktivitas luring (offline) dan daring (online).

          Setuju banget sih dengan Pak @BasokE , apalagi sekarang semuanya tuh udah serba online. Kalau cuma ngandelin salah satu (offline atau online) rasanya jadi kurang seimbang.
          Belajar afektif, kognitif, dan psikomotorik itu butuh “lapangan” juga, nggak cuma teori.

          Offline-nya dapat dari pengalaman langsung dan interaksi sosial,
          Online-nya bantu akses informasi cepat dan luas.

          Jadi kalo digabung:
          belajar jadi fleksibel + tetap grounded sama nilai-nilai kehidupan nyata.

          Karena masa depan tuh butuh soft skill sama hard skill, bukan salah satunya aja 🙌

          AwanPutih ☁️
          Tak selalu tampak, tapi selalu ada di langit diskusi.

          1 Reply Last reply Balas Kutip 0
          • AwanPutihA Offline
            AwanPutih @sippymatcha
            last edited by

            @sippymatcha berkata di Literasi di Era Digital:

            @mint2025 Setuju sekali dengan mimin, perlu adanya tips dan trik agar generasi ini lebih senang membaca dan tentunya juga memahami bacaan tersebut dengan gemerlapnya teknologi yang ada sekarang. Kira-Kira ada yang boleh bagi tipsnya ngga ya biar gen zzz kayak aku nii lebih suka membaca? karna sebenernya aku anaknya visual bangett 😞

            Menurutku ini poin yang penting banget pak @mint2025 , karena kita memang hidup di dua dunia sekaligus: dunia digital yang super cepat, dan dunia nyata yang butuh proses dan kedalaman.
            Akses informasi sekarang gampang, tapi ngolah informasinya itu yang jadi tantangan terbesar.

            Makanya sekolah nggak cukup cuma jadi tempat “dapat materi”, tapi juga tempat kita dilatih buat membedakan mana informasi yang bener, mana yang cuma lewat doang, terus gimana cara nge-responnya secara kritis dan bertanggung jawab.

            Biar literasi kita nggak cuma “bisa baca”, tapi bisa paham, mencerna, dan meneruskan dengan tepat.
            Kalau peran sekolah bisa di-upgrade ke arah sana, generasi muda bakal lebih siap buat survive di era digital, bukan cuma sekadar jadi “konsumen informasi”, tapi juga “pengolah dan penghasil informasi”. 🙌

            AwanPutih ☁️
            Tak selalu tampak, tapi selalu ada di langit diskusi.

            1 Reply Last reply Balas Kutip 0
            • R Offline
              rose10 @sippymatcha
              last edited by

              @sippymatcha berkata di Literasi di Era Digital:

              Sebagai salah satu contoh generasi zzzz disini aku menyadari bahwa informasi datang secara cepat dan terkadang kita hanya fokus pada judul yang menarik dan sering kali lupa membaca detail beritanya seperti apa. Jujurly mudah tergoreng goreng dengan berita yang ada juga huhu

              Hehe, jujurly… pengakuan yang sangat relate banget 😅🔥

              Selamat ya, kesadaran seperti yang @sippymatcha tulis ini merupakan langkah pertama menuju literasi digital yang lebih matang. Saat kita mulai sadar bahwa “mudah tergoreng” itu tanda perlu lebih kritis, artinya proses belajar sedang berjalan.

              Mungkin yang perlu kita latih bersama adalah slow reading di dunia cepat membaca dengan pikiran terbuka, tapi juga dengan saringan kritis.

              Tantangan yang perlu kita jawab “Bagaimana cara menumbuhkan kebiasaan berpikir kritis di tengah budaya baca cepat dan headline yang menggoda?”

              AwanPutihA 1 Reply Last reply Balas Kutip 0
              • AwanPutihA Offline
                AwanPutih @rose10
                last edited by

                @rose10 berkata di Literasi di Era Digital:

                @sippymatcha berkata di Literasi di Era Digital:

                Sebagai salah satu contoh generasi zzzz disini aku menyadari bahwa informasi datang secara cepat dan terkadang kita hanya fokus pada judul yang menarik dan sering kali lupa membaca detail beritanya seperti apa. Jujurly mudah tergoreng goreng dengan berita yang ada juga huhu

                Hehe, jujurly… pengakuan yang sangat relate banget 😅🔥

                Selamat ya, kesadaran seperti yang @sippymatcha tulis ini merupakan langkah pertama menuju literasi digital yang lebih matang. Saat kita mulai sadar bahwa “mudah tergoreng” itu tanda perlu lebih kritis, artinya proses belajar sedang berjalan.

                Mungkin yang perlu kita latih bersama adalah slow reading di dunia cepat membaca dengan pikiran terbuka, tapi juga dengan saringan kritis.

                Tantangan yang perlu kita jawab “Bagaimana cara menumbuhkan kebiasaan berpikir kritis di tengah budaya baca cepat dan headline yang menggoda?”

                HAHA iyaa kadang bukan kurang literasi, tapi kebanyakan kecepatan jempol 😭✋
                Belom sempet mikir udah goreng duluan… headline lewat dikit langsung: “WOAAH BENER NIH??” padahal isinya beda jauh 😅

                Btw bener juga ya Bu @rose10 , tantangannya bukan cuma ‘mau baca’, tapi mau pelan-pelan baca dengan otak nyala, bukan cuma mata scroll 🌚📱
                Soalnya kalo bacanya ngebut terus, yang kerja cuma jempol bukan otak 🙈

                Mungkin kita butuh “mode slow read” kayak slow-mo di kamera wkwk, biar informasinya nggak cuma numpang lewat, tapi beneran nyantol 🧠✨

                Jadi penasaran juga nih...
                teman-teman biasanya punya trik apa biar gak gampang ‘kegoreng’ sama headline?
                ada yang ‘fact check dulu’ atau ‘tutup app → tarik napas → balik lagi’? 🤣

                AwanPutih ☁️
                Tak selalu tampak, tapi selalu ada di langit diskusi.

                1 Reply Last reply Balas Kutip 0
                • First post
                  Last post